Persiapan Wawancara Kerja


Memilih Busana Wawancara Kerja
Anda sudah mendapat panggilan wawancara kerja? Selamat! Kini saatnya Anda memikirkan apa yang sebaiknya dikenakan untuk menjalaninya. Penampilan adalah hal pertama yang dinilai dari Anda. Dengan tips berikut ini, berikan kesan positif sejak pertama kali pewawancara melihat Anda!

1. Jangan segan bertanya

Bertanya langsung kepada pihak perusahaan yang menghubungi Anda adalah pilihan yang baik bila Anda sama sekali tidak tahu lingkungan kerja mereka. Jangan takut akan dinilai negatif karena justru keingintahuan Anda dianggap sebuah bentuk penghargaan bagi mereka.

2. Selalu formal

Meski tak semua lingkup pekerjaan mengharuskan para pekerjanya untuk berbusana formal, alangkah baiknya Anda mengenakan busana yang berkesan formal untuk wawancara pada jenis pekerjaan apapun. Busana formal, seperti kemeja, celana bahan/rok, dan sepatu berbahan kulit memberi kesan Anda serius dengan kesempatan pekerjaan yang mereka tawarkan.

3. Rapi

Kesan formal saja tak lengkap bila tidak tampak rapi. Pastikan kemeja, celana, rok, atau jas Anda dalam keadaan bersih, tidak kusut, dan sepatu Anda tidak rusak. Jangan lupakan pula tatanan rambut Anda. Pastikan selalu rapi agar terlihat profesional.

4. Aksesoris

Tak ada salahnya Anda menggunakan aksesoris untuk menyempurnakan penampilan. Terutama bagi wanita, pilihlah kalung yang senada dengan pakaian dan tidak berlebihan. Jangan ganggu wawancara Anda dengan gemerincing dari kalung atau gelang yang digunakan.



Bahasa Tubuh Saat Wawancara Kerja

Bahasa tubuh adalah salah satu faktor penentu dalam sebuah wawancara kerja. Hal ini karena gerakan tubuh saat menjalani wawancara kerja merupakan bentuk komunikasi non verbal yang mempengaruhi penilaian pewawancara pada Anda. Ikuti tips berikut ini dan komunikasikan kualitas dan profesionalitas Anda saat wawancara kerja lewat bahasa tubuh yang baik.

1. Postur tubuh
Usahakan untuk duduk tegak tapi tetap rileks agar Anda menunjukkan ketertarikan dengan proses wawancara dan pewawancara itu sendiri. Jangan terlalu tegap dan tegang karena Anda akan tampak seperti orang yang kaku. Jangan bersandar ke belakang karena akan mengesankan Anda terlalu santai dan sebaiknya tidak pula bersandar ke samping kursi karena akan memperlihatkan ketidaknyamanan Anda dengan pewawancara.

2. Posisi tangan
Kedua tangan yang melipat di depan dada memang sopan, tapi ini tidak berlaku untuk sebuah wawancara kerja. Posisi tangan seperti ini akan menunjukkan seolah Anda tertutup dan melindungi diri. Letakkanlah kedua tangan di atas meja atau di atas pangkuan dengan rileks.

3. Pandangan mata
Tatap mata pewawancara dengan rileks agar tetap sopan dan tak terkesan menantang. Bila ada lebih dari satu pewawancara, tatap mereka secara bergantian namun tidak terlalu sering. Jangan mengarahkan mata ke beberapa sudut lain secara berulang-ulang karena akan dianggap tak fokus.

4. Tidak perlihatkan rasa tegang
Perasaan tegang saat wawancara kerja sangatlah wajar. Namun, hal ini dapat diminimalisir dengan tidak melakukan hal-hal yang dianggap mengganggu dan memperlihatkan ketegangan. Misalnya, mengetuk-ketukkan jari di atas meja, atau menggerak-gerakkan sebelah kaki.

5. Percaya diri
Kepercayaan diri dibutuhkan sejak pertama kali Anda memasuki ruangan wawancara. Saat sudah bertemu dengan (para) pewawancara, jangan sibuk memperbaiki penampilan Anda. Fokus pada keberadaan mereka. Jangan lupa menjabat tangan dengan percaya diri namun tidak berlebihan. Lakukan hal yang sama saat bersalaman setelah wawancara berakhir.


5 Kesalahan Umum Wawancara Kerja

Wawancara kerja (interview) adalah tahap lanjutan penilaian setelah seleksi resume. Namun, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan saat menjalaninya. Berikut adalah beberapa hal yang harus Anda hindari dalam sebuah wawancara kerja.

1. Datang terlambat
Datang terlambat untuk wawancara kerja adalah tanda bahwa Anda tidak memiliki kedisiplinan. Tidurlah yang cukup di malam sebelumnya agar Anda tidak terlambat.

2. Tidak rapi
Beberapa jenis pekerjaan tidak mewajibkan karyawannya untuk berbusana formal. Namun, mengenakan busana santai saat wawancara kerja membuat Anda dianggap tidak serius dengan wawancara tersebut. Datanglah dengan busana formal dan rapi, sehingga memberi kesan Anda seorang profesional.

3. Tidak mempersiapkan diri
Lupa membawa dokumen yang dibutuhkan (seperti resume, fotokopi KTP dan transkrip nilai) membuat Anda terkesan tidak siap. Karena itu, jangan lupa membawa dokumen-dokumen tersebut. Cari tahu juga perusahaan yang memanggil Anda sebelum datang ke wawancara kerja. Pengetahuan Anda tentang perusahaan itu (seperti latar belakang dan sejarahnya) menunjukkan ketertarikan Anda pada posisi yang dilamar.

4. Terlalu banyak bicara atau terlalu diam
Jawablah pertanyaan pewawancara dengan singkat dan jelas. Jawaban yang panjang membuat Anda tampak tidak fokus sedangkan jawaban yang terlalu singkat menunjukkan kurangnya ketertarikan Anda pada proses wawancara. Saat diminta bertanya, tanyakanlah sesuatu untuk menunjukkan antusiasme Anda pada pekerjaan yang dilamar.

5. Bersikap kurang sopan
Menerima telepon atau memotong pembicaraan pewawancara membuat Anda dianggap tidak sopan. Matikan telepon Anda sebelum wawancara dimulai, dan dengarkan dengan seksama apa yang mereka katakan.